Rabu, 04 Januari 2017

Sistem Cerdas Tugas 4

ROBOTIC DALAM BIDANG INDUSTRI DI BERBAGAI NEGARA

Thread kali ini akan membahas tentang bagaimana kondisi dan pengaplikasian system cerdas (Robotic) di berbagai negara , saya memilih negara Japan , China dan Indonesia sebagai contoh dalam pengaplikasian dan kondisi system cerdas dalam bidang industrinya.


ROBOTIC DALAM INDUSTRI JAPAN
    Akhir akhir ini industri manufaktur Japan mengalami perubahan struktur yang sangat besar, lebih-lebih dalam waktu 5 tahun yang lalu. Perubahan itu meliputi pemanfaatan lebih banyak robot dalam sejumlah sektor industri. Menurut data penerapan robot industri global yang diumumkan Asosiasi Robot Internasional, terhitung sampai akhir tahun 2014, jumlah robot multi-fungsi yang digunakan di Japan mencapai 189 ribu 358 buah. Sampai tahun 2018, jumlahnya akan mencapai 614,2 ribu buah. Dengan demikian Japan akan menjadi negara yang paling banyak memanfaatkan robot di dunia, dan Asia juga akan menjadi daerah yang paling banyak memanfaatkan robot di dunia dengan melampaui Eropa dan Amerika.

Jika dilihat dari seluruh dunia, industri otomotif merupakan sektor yang memanfaatkan paling banyak robot. Japan memiliki industri otomotif yang terbesar skalanya di dunia. Perkembangan pesat industri otomotif di Japan juga menunjukkan peningkatan dalam skala besar pemanfaatan robot di Japan. Kemampuan pengolahan tinggi Japan terhadap produk elektronik iptek tinggi di Japan juga memicu pemanfaatan robot.

Padahal, industri otomotif dan industri elektronik tergolong industri yang padat tenaga kerja. Sektor-sektor itu pernah perlu dengan menghabiskan sumber daya dalam jumlah besar memekerjakan orang dan mengadakan penataran teknik terhadap mereka, sedangkan ciri khas pasar tenaga kerja di Japan tengah mengalami perubahan. Perusahaan sulit dengan harga murah memekerjakan buruh mahir dan penataran ketrampilan juga menjadi mahal ongkosnya.

Robot dengan sempurna menyelesaikan masalah-masalah itu. Robot dapat dipesan menurut kebutuhan perusahaan dan waktu kerjanya juga lebih panjang, dan tentu saja tidak perlu dibayar gaji.
Akan tetapi, umum juga mencatat, pemanfaatan robot dalam jumlah besar juga berdampak terhadap pasar tenaga kerja dan kesempatan kerja. Mengingat banyak keunggulan robot dibandingkan buruh, lebih banyak sektor dan perusahaan akan mendapat inspirasi dan lebih banyak menggunakan robot.

Artikel akhirnya mengatakan, kebutuhan besar Japan terhadap robot juga akan menambah ongkos penggunaan robot. Namun, tak pelak Japan merupakan negara berkembang dan ekonomi yang emerging pertama yang secara luas menggunakan robot.


ROBOTIC DALAM INDUSTRI CHINA


Saat ini China sedang dalam proses menjadi Operator dunia robot untuk industri sebagai peningkatan jumlah pabrik yang beralih ke alat-alat mekanis untuk mengatasi meningkatnya biaya tenaga kerja dan kekurangan tenaga kerja . Jumlah robot industri digunakan di negara itu bisa menyalip Jepang untuk menjadi yang tertinggi di dunia pada tahun 2015, kata laporan Jepang berbahasa Inggris Nikkei Asian .

Mingzhi Technology, pembuat suku cadang mobil di Suzhou di Provinsi Jiangsu China timur, memiliki enam robot bekerja pada lini produksi . Ia berencana untuk menginstal lebih untuk grinding logam tahun ini untuk meningkatkan efisiensi produksi dan untuk mengatasi angkatan kerja yang terbatas, kata manajer peralatan perusahaan.

Sekitar 20 perusahaan yang memproduksi coran logam dan baut menunjukkan minat yang besar dalam industri robot terbaru selama pameran di Zhangjiagang Jiangsu . Mereka terkesan dengan kecepatan dan ketepatan robot yang dipamerkan .

Pada tahun 2005, hanya sekitar 4.500 robot yang dijual di China, tetapi angka tersebut akan mencapai 280.000 tahun ini, yang hampir mendekati Jepang , menurut International Federation of Robotics . Angka tersebut bahkan bisa mencapai 340.000 unit pada tahun 2015, sekitar 3.000 lebih tinggi dari angka proyeksi Jepang .

Kekurangan tenaga kerja adalah alasan utama bahwa sektor manufaktur China telah melakukan penggunaan otomatisasi . Banyak pekerja dari generasi muda negara itu tidak tahan kondisi kerja yang keras di jalur produksi dan berhenti setelah beberapa bulan, kata Mingzhi Technology bagian manajer peralatan . Meningkatnya biaya tenaga kerja juga telah memberi kontribusi pada permintaan untuk robot, seperti upah di Suzhou yang naik dua kali lipat sejak 2008 . Sementara itu pemerintah telah menetapkan tujuan untuk tingkat pendapatan dua kali lipat antara tahun 2010 dan 2020 .

Waktu yang dibutuhkan bagi perusahaan untuk mengembalikan biaya yang mereka keluarkan untuk robot juga menyusut,  Waktu untuk mengembalikan biaya robot multi- sendi kecil - yang dapat menggantikan dua pekerja manusia - telah dikurangi menjadi dua tahun dari tiga sampai empat tahun pada tahun 2008 .

Instalasi sistem otomatis dan pemeliharaan adalah masalah terbesar bagi bisnis robot yang dihadapi China.  kata wakil manajer sebuah perusahaan China yang memproduksi suku cadang untuk sistem pendingin udara mobil .

Pemerintah China telah meningkatkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan profesional untuk industri robotika . dalam rencana lima tahun ke 13 negara itu menyoroti pentingnya industri dan mengakui bahwa robot dapat membantu sektor manufaktur untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi .

The Changzhou Institute of Technology Mechatronic membentuk teknisi akademi robot pada bulan Mei tahun lalu untuk melatih bakat dalam mengantisipasi permintaan booming untuk robot . Mahasiswa akan dilatih untuk mengelas dan merakit robot dengan 17 perangkat mekanik yang disediakan.

Universitas dan lembaga penelitian nasional sementara juga telah memberikan pengetahuan tentang sistem Robot & Otomasi , perusahaan yang dikendalikan oleh akademi  lembaga penelitian otomatisasi Science di Shenyang, provinsi Liaoning, misalnya telah melakukan akses ke penelitian robotika mereka . Perusahaan ini telah menghasilkan robot yang dapat mengelas, cat dan transportasi di pabrik-pabrik mobil dan melaporkan peningkatan 30 % pada pendapatan di 2012 pada 1,04 miliar yuan ( US $ 171.000.000 )





ROBOTIC DALAM INDUSTRI INDONESIA

Masa depan industri manufaktur di Indonesia akan bergantung pada penggunaan robot. Saat ini tenaga manusia masih berperan sangat besar pada proses pengolahan produk di Indonesia, dan ke depannya tenaga tersebut bisa digantikan dengan kemampuan robot.
Untuk melihat sudah seberapa canggih robot-robot pabrik yang berada di Indonesia, mari kita lihat dua produk terbaru dari perusahan asal Denmark bernama Universal Robots (UR). Mereka membawakan dua jenis tangan robot untuk Indonesia: seri UR5 (gambar di kanan) dan UR10. Perbedaan diantara keduanya ialah ukuran dan tenaga.

Secara umum tangan-tangan robot tersebut bisa menggantikan tenaga manusia, khususnya untuk kegiatan yang bersifat repetitive atau diulang-ulang. Robot bisa memberikan hasil yang lebih konsisten dibandingkan manusia yang bisa melakukan human error.

Tidak hanya itu, ada juga kegiatan-kegiatan manufaktur yang cukup berbahaya bagi manusia, dan risiko kecelakaan dari bahaya tersebut bisa dihilangkan dengan tenaga robot. Robot-robot ini juga mampu bekerja 24 jam 7 hari apabila dibutuhkan tanpa perlu uang lembur.
Robot UR

Apa yang membuat robot UR spesial? Shermine Gotfredsen dari UR menjelaskan dua keunggulan yang khusus dimiliki oleh kedua perangkat robotnya. 

Pertama ialah mudahnya memindahkan kedua seri robot UR5 dan UR10. UR5 memiliki bobot 18 kilogram, sedangkan UR10 29 kilogram, jauh lebih ringan dan ringkas dibandingkan dengan produk robot lainnya di Indonesia, jelas Shermine. Masing-masing robot dapat menangani muatan sebesar 5 kilogram dan 10 kilogram.

Produk robot umumnya bisa memakan ruang yang besar, dan biasanya tidak akan dipindahkan walaupun sedang tidak digunakan karena besar dan berat. Seri robot UR5 dan UR10 dapat dipindahkan secara lebih mudah, dan tidak memakan banyak tempat. Kedua ialah kemudahan mengoperasikan robot-robot UR. Produk robot umumnya membutuhkan seorang ahli untuk mengatur ulang kinerja robot apabila fungsinya diubah. Tapi robot UR dapat dikendalikan dan diatur dengan mudah oleh orang biasa dengan controller yang ada.

Tenaga manusia terancam? Tidak juga
Bisakah Anda tebak berapa harga sebuah perangkat robot UR? Mulai dari Rp 420 juta untuk UR5 dan Rp 470 juta untuk UR10. Itu mencakup satu tangan robot, serta servis pengoperasian sistem yang dibutuhkan oleh pabrik.

Wow! Apabila gaji buruh pabrik Rp 3 juta sebulan, maka satu tangan robot UR5 setara dengan gaji 13 orang buruh selama setahun. UR menjanjikan ketahanan produktivitas robot tanpa henti selama minimal 35.000 jam atau empat tahun. Secara normal umur robot UR ialah enam hingga sepuluh tahun.Hingga saat ini, sudah ada beberapa pabrik otomotif dan mainan di Indonesia yang menggunakan robot besutan Universal Robots. Tapi dengan masih besarnya biaya yang perlu dikucurkan untuk sebuah robot, dan dengan masih banyaknya tenaga manusia yang bisa digunakan, robot tidak akan mengambil pekerjaan manusia di Indonesia dalam waktu dekat.



Kesimpulan 

Dalam bidang industri japan adalah Negara yang paling banyak atau hampir semua pabrik industrinya menggunakan robotic , Kemudian disusul dengan china yang saat ini sedang sedang dalam proses menjadi Operator dunia robot untuk industri ada kemungkinan china juga akan menyalip Jepang untuk menjadi yang tertinggi di dunia pemakaian roboticnya , dan tidak mau kalah Indonesia juga dalam masa proses pengaplikasian robotic di bidang industrisnya . Ini semua berarti dikit demi sedikit tenaga manusia dalam bidang industri akan tergusur oleh sebuah robot dikarenakan robot  dapat bekerja 24jam 7hari dan robot juga bisa bekerja lebih baik dibanding manusia yang bisa melakukan human error , tetapi dibalik itu sebuah robot juga memerlukan tenaga manusia untuk mengatur ulang kinerja robot apabila fungsi robot itu diubah.


REFERENSI
http://chindonews.blogspot.co.id/2014/03/penggunaan-robot-meningkat-di-china-dan.html
https://id.techinasia.com
https://id.wikipedia.org